Solusi Hadirkan Gemericik Air di Taman



Tak perlu kecewa tak bisa membuat kolam karena halaman rumah terbatas. Anda tetap bisa menghadirkan gemericik suara air di taman, walau hanya menggunakan sebuah fountain.

Tak ada yang menyangkal, kalau suara gemericik air dapat menciptakan suasana sejuk. Makanya tak heran juga kalau banyak orang berkeinginan membuat kolam di halaman rumahnya, lengkap dengan air mancur untuk mendapatkan suara gemericik air yang menyejukkan itu.


Soal kolam ini, beberapa orang beranggapan membuat kolam hanya bisa dilakukan pada lahan-lahan yang luas. Sehingga, mereka yang memiliki lahan terbatas, urung membuat kolam dan air mancur di halaman rumahnya, plus mendapatkan suara merdu dari gemericik air. Anggapan ini tak selamanya benar. Pada halaman yang sempit pun, kita bisa memperoleh suara merdu dari gemericik air di taman.

Tak perlu membuat kolam yang besar kok, jika lahan tidak memungkinkan. Buat saja sebuah water fountain kecil di sudut lahan. Fountain seperti ini bisa ditempatkan di bawah pohon atau di sudut taman lainnya. Lahan yang dibutuhkan jelas jauh lebih kecil dibandingkan jika harus membuat kolam berikut air terjunnya.

Fountain kecil, seperti foto di atas, bisa jadi inspirasi. Fountain terbuat dari batu berdiameter 50cm, yang berlubang seperti lesung. Lubang di tengah batu ini diisi air.

Pada bagian tengahnya ditempatkan air mancur kecil, yang menyembulkan air dengan aliran yang lirih. Air dibuat bersirkulasi dari meluap dari bibir lubang di batu, dan mengalir ke batuan koral di bawahnya.

Air yang terus menerus melimpah keluar, membuat permukaan dinding luar batu berlumut. Sebagian orang mungkin menganggapnya kotor. Tapi tak sedikit orang yang menyukainya.

Dalam konsep taman tropis, batu-batu berlumut membuat tampilan taman lebih eksotik dan alami. Meski demikian, bukan berarti fountai tidak perlu dibersihkan sama sekali. Anda tetap harus memperhatikan kebersihannya, paling tidak seminggu sekali. Paling tidak, rawatlah sehingga fountai tidak malah menjadi sarang nyamuk.

Membuat Taman di Dalam Ruang



SEMUA tentu peduli dengan sebuah lingkungan perumahan yang indah dan asri. Lingkungan yang demikian itu bisa dibangun dari taman rumah. Sekecil apapun lahan halaman yang kita punya, kita bisa memanfaatkannya sebagai taman.

Taman sendiri sebetulnya tidak hanya bisa dibuat pada lahan terbuka. Taman dapat dibuat di dalam ruangan. Orang mengenal model taman seperti ini sebagai taman dalam.


Taman dalam dapat dibangun pada area terbuka pada ruang dalam. Misalnya pada innercourt atau ruang terbuka di bagian dalam bangunan. Ukuran innercourt-nya sendiri sebetulnya tak harus dipermasalahkan. Yang penting, fungsi inncercourt sebagai pintu keluar masuk udara dari dan ke dalam bangunan dapat maksimal.

Nah, untuk memaksimalkan fungsinya, pada innercourt bisa dibuat taman kering. Adanya taman pada innercourt dapat membantu terciptanya sirkulasi udara di dalam rumah. Taman pada innercourt berfungsi, antara lain menyediakan pasokan udara segar pada bagian dalam rumah. Innercourt juga dapat memberikan perbedaan temperatur udara, sehingga dapat mendorong udara panas ke luar bangunan.

Untuk membuat taman pada innercourt pun sebetulnya tak harus ribet. Jenis tanaman tak perlu banyak. Maksimal 2-3 jenis tanaman. Selain pertimbangan kemudahan akan perawatan, taman dalam dibuat minimal guna menyelaraskan konsep hunian modern. Sisanya, Anda bisa menambahkan elemen lain seperti batu alam jenis koral atau batu kali pecah. Sebagai penambah kecantikan, tambahkan elemen lain seperti gentong. Jika lahan cukup, buatlah kolam pancuran mini sebagai pemberi nuansa lewat bunyi gemericik air.

Taman Mungil yang Cantik



PENYUKA tanaman, tetapi bingung dengan terbatasnya lahan. Tenang, tidak hanya Anda. Masih banyak orang lain yang merasakannya. Khususnya di kota besar.

Dahulu, tanaman berkembang di lahan yang luas dengan beragam jenisnya. Mulai dari jenis buah-buahan, bunga-bungaan, sampai tanaman obat. Semua berkumpul menjadi kebun yang asri.


Supaya cita-cita Anda tetap terwujud, lupakan konsep tanaman di kebun. Alihkan perhatian ke taman mungil. Meski jenis tanaman tidak sejamak di kebun, tetapi tetap terakomodasi.

Pada lahan terbatas, Anda sudah dapat memiliki taman. Dengan bentuk sederhana, budget yang dianggarkan semakin kecil. Perawatannya pun lebih mudah. Anda bisa melakukannya sendiri, tidak perlu asisten rumah tangga seperti tukang kebun.

Perawatan mandiri tak lantas asal. Perlu siasat jitu agar taman mungil tetap asri. Awal perencanaan, perhatikan komposisi taman, jangan sampai berlebihan. Untuk itu, pembatasan jenis tanaman dipandang perlu.

Pemilihan jenis tanaman juga tidak lepas dari karakteristiknya. Sebaiknya, pilih tanaman yang "kuat" di segala kondisi, panas ataupun hujan. Dia tetap hidup meskipun tidak disiram setiap hari. Dengan begitu memudahkan Anda dalam perawatan.